254
Ruang Rawat Inap
110
Dokter Spesialis
285
Perawat

Sorotan Artikel

Uroginekologi: Pengertian, Bidang, dan Perkembangannya

Pengertian Uroginekologi Uroginekologi adalah cabang spesialisasi dalam kedokteran yang menggabungkan aspek urologi dan ginekologi untuk menangani gangguan pada sistem saluran kemih dan organ panggul wanita. Bidang ini fokus pada diagnosis dan pengobatan masalah seperti inkontinensia urin, prolaps organ panggul, dan gangguan disfungsi dasar panggul lainnya yang sering kali berdampak signifikan pada kualitas hidup pasien. Bidang dan Kondisi yang Ditangani 1. Inkontinensia Urin Inkontinensia urin adalah kondisi di mana terjadi kehilangan kontrol terhadap kandung kemih, yang menyebabkan keluarnya urin secara tidak sengaja. Kondisi ini dapat terjadi akibat melemahnya otot-otot dasar panggul, kerusakan saraf, atau efek samping dari operasi tertentu. 2. Prolaps Organ Panggul Prolaps organ panggul terjadi ketika otot dan jaringan penyangga di panggul melemah, menyebabkan organ-organ seperti kandung kemih, rahim, atau rektum turun dari posisi normalnya dan menonjol ke dalam vagina. Gejala prolaps organ panggul bisa berupa sensasi berat atau tekanan di area panggul, kesulitan buang air kecil, dan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. 3. Gangguan Disfungsi Dasar Panggul Gangguan ini mencakup berbagai kondisi yang mempengaruhi fungsi normal dari dasar panggul, termasuk nyeri panggul kronis, gangguan buang air besar, dan disfungsi seksual. Penanganan gangguan ini sering kali membutuhkan pendekatan multidisipliner yang melibatkan terapi fisik, pengobatan, dan kadang-kadang operasi. Metode Diagnostik Dalam uroginekologi, beberapa metode diagnostik yang umum digunakan antara lain: Urodinamik: Tes ini mengukur tekanan dan volume kandung kemih untuk menilai fungsi kandung kemih dan uretra. Cystoscopy: Prosedur ini menggunakan kamera kecil untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih dan uretra. Ultrasonografi Panggul: Digunakan untuk memvisualisasikan struktur anatomi dasar panggul dan mendeteksi kelainan. Perkembangan Terbaru Perkembangan teknologi dan penelitian dalam bidang uroginekologi terus meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan. Beberapa inovasi terkini meliputi: Implantasi Mesh Vaginal: Penggunaan mesh sintetis untuk memperbaiki prolaps organ panggul dan inkontinensia urin. Namun, prosedur ini juga memiliki risiko komplikasi yang sedang dievaluasi lebih lanjut. Laser Terapi Vagina: Digunakan untuk meremajakan jaringan vagina dan mengurangi gejala atrophy vaginal serta inkontinensia urin ringan. Rehabilitasi Dasar Panggul: Terapi fisik yang melibatkan latihan otot dasar panggul untuk menguatkan otot-otot yang lemah dan memperbaiki fungsi panggul. Masih ada pertanyaan lebih lanjut mengenai Uroginekologi? Segera hubungi 0822-5885-8870 bagian pendaftaran RS Advent Bandung Subspesialis Uroginekologi Rekonstruksi Dr. Benny Hasan Purwara, dr., Sp.OG(K) (Senin-Kamis 10:00-11:00) Referensi Bump, R.C., Mattiasson, A., Bo, K., Brubaker, L.P., DeLancey, J.O.L., Klarskov, P., Shull, B.L., & Smith, A.R. (1996). The standardization of terminology of female pelvic organ prolapse and pelvic floor dysfunction. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 175(1), 10-17. Dumoulin, C., Cacciari, L.P., Hay-Smith, E.J. (2018). Pelvic floor muscle training versus no treatment, or inactive control treatments, for urinary incontinence in women. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2018(10). Jelovsek, J.E., Maher, C., & Barber, M.D. (2007). Pelvic organ prolapse. The Lancet, 369(9566), 1027-1038. Nager, C.W., Brubaker, L., Litman, H.J., Zyczynski, H.M., Varner, R.E., Sirls, L.T., Norton, P.A., Gormley, E.A., Rickey, L.M., Huang, A.J., Moalli, P., & Richter, H.E. (2014). A randomized trial of urodynamic testing before stress-incontinence surgery. New England Journal of Medicine, 366(21), 1987-1997. Weber, A.M., Abrams, P., Brubaker, L., Cundiff, G., Davis, G., Dmochowski, R., Fischer, J., Hull, T., Karram, M., Nager, C., & Nygaard, I. (2001). The standardization of terminology for researchers in female pelvic floor disorders. International Urogynecology Journal and Pelvic Floor Dysfunction, 12(3), 178-186.

Pneumonia pada Anak: Panduan Praktis untuk Pencegahan dan Penanganan

Pneumonia pada anak merupakan salah satu penyebab utama kematian anak di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Namun, sebagian besar kasus pneumonia pada anak dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan penanganan yang tepat saat gejala muncul. Mari kita bahas  tentang penyebab, pencegahan dan penanganan pneumonia pada anak. Penyebab Pneumonia pada Anak Pneumonia pada anak dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk: Bakteri: Bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah penyebab utama pneumonia pada anak-anak. Selain itu, bakteri lain seperti Haemophilus influenzae dan Mycoplasma pneumoniae juga dapat menyebabkan infeksi. Virus: Virus yang paling umum menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus respiratori, seperti virus influenza (flu), virus respiratori sinisial (RSV), dan adenovirus. Jamur: Meskipun jarang terjadi, jamur seperti Pneumocystis jirovecii dapat menyebabkan pneumonia pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala Pneumonia pada Anak Gejala pneumonia pada anak bisa bervariasi tergantung pada usia, jenis mikroorganisme penyebab, dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum meliputi: Demam tinggi Batuk, yang mungkin disertai dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau darah Kesulitan bernapas atau napas cepat Nyeri dada Kelelahan atau ketidakmampuan untuk makan dengan baik Muntah atau diare (terutama pada bayi) Diagnosis dan Pengobatan Diagnosis pneumonia pada anak biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes tambahan seperti tes darah, sinar-X dada, atau tes dahak. Pengobatan tergantung pada penyebab pneumonia dan tingkat keparahannya. Pneumonia Bakteri: Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. Penting untuk mengikuti instruksi penggunaan antibiotik dengan benar. Pneumonia Virus: Pengobatan untuk pneumonia virus meliputi istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mungkin pemberian obat pereda demam atau sakit. Pneumonia Jamur: Pengobatan pneumonia jamur memerlukan obat antijamur yang diresepkan oleh dokter. Selain pengobatan, penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, dan minum banyak cairan untuk membantu tubuhnya pulih. Pencegahan secara individu Beberapa langkah pencegahan  dapat membantu mengurangi risiko pneumonia pada anak, termasuk: Mendapatkan vaksinasi yang tepat, seperti vaksin pneumonia dan vaksin influenza. Mencuci tangan secara teratur, baik untuk anak maupun anggota keluarga lainnya. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk menyeka permukaan yang sering disentuh dan menjauhkan anak dari orang yang sakit. Pencegahan dan Penanganan Lingkungan Adapun pencegahan pneumonia pada anak perlu jg dimulai dari lingkungan tempat tinggal dan beraktivitas mereka. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah pneumonia melalui perbaikan lingkungan: Kebersihan Udara Dalam Ruangan: Pastikan udara dalam ruangan tempat anak Anda tinggal mendapatkan sinar matahari, bersih kering, tidak lembab dan bebas dari polusi udara. Hindari paparan asap rokok dan bahan kimia beracun lainnya. Ventilasi yang Baik: Pastikan rumah atau ruangan tempat anak Anda tinggal memiliki ventilasi/ pertukaran udara yang baik untuk mengurangi konsentrasi polutan udara dalam ruangan. Penggunaan Bahan Bakar yang Aman: Jika menggunakan tungku atau alat memasak dengan bahan bakar padat, pastikan ventilasi yang baik dan gunakan bahan bakar yang aman untuk mengurangi paparan asap dan gas beracun. Kebersihan Lingkungan: Jaga kebersihan lingkungan sekitar, termasuk menyeka permukaan yang sering disentuh, membersihkan tempat sampah, dan mengelola limbah secara aman. Penanganan Pneumonia pada Anak Jika anak Anda menunjukan gejala pneumonia seperti diatas, maka mengambil langkah-langkah penanganan berikut dapat menolong mempercepat pemulihan mereka: Konsultasi dengan Dokter: Segera bawa anak Anda ke dokter jika mereka mengalami gejala pneumonia seperti demam tinggi, batuk yang parah, atau kesulitan bernapas. Dokter akan melakukan diagnosis dan meresepkan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang Tepat: Pengobatan pneumonia pada anak tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Untuk pneumonia virus, pengobatan lebih bersifat suportif, dengan fokus pada meredakan gejala. Istirahat dan Hidrasi: Pastikan anak Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan minum banyak cairan untuk membantu tubuh mereka pulih dari infeksi. Pantau Perkembangan: Pantau perkembangan kondisi anak Anda dan segera hubungi dokter jika gejalanya memburuk atau muncul gejala tambahan yang mengkhawatirkan. Kesimpulan Pencegahan-pencegahan pneumonia pada anak secara individual, dan melalui perbaikan lingkungan tempat tinggal serta memberikan penanganan yang tepat saat gejala muncul merupakan langkah krusial dalam memerangi penyakit ini. Selain itu, ketika gejala pneumonia muncul, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal. Konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan terdekat untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan langkah-langkah pencegahan  yang tepat dan pengetahuan tentang cara mengenali gejala pneumonia pada anak, kita dapat melindungi anak-anak dari dampak serius penyakit ini. Referensi: World Health Organization. (2019). Pneumonia. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Pneumonia. https://www.cdc.gov/pneumonia/index.html UNICEF. (2022). Pneumonia: A Neglected Disease. https://www.unicef.org/health/pneumonia-neglected-disease American Academy of Pediatrics. (2020). Pneumonia in Children. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chest-lungs/Pages/Pneumonia-in-Children.aspx

Prosthodontik: Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Gigi Palsu

Prosthodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang berfokus pada perancangan, pembuatan, dan pemeliharaan gigi palsu serta struktur pendukungnya. Tujuan utama dari prosthodontik adalah meningkatkan fungsi oral dan estetika pasien, memastikan bahwa mereka dapat menikmati kehidupan sehari-hari dengan nyaman dan percaya diri. Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam mengenai prosthodontik, mencakup definisi, jenis-jenisnya, serta pentingnya dalam meningkatkan kualitas hidup. Definisi Prosthodontik Prosthodontik berasal dari kata Yunani "prostho," yang berarti menggantikan, dan "odons," yang berarti gigi. Dengan demikian, prosthodontik fokus pada penggantian gigi yang hilang atau rusak. Spesialis prosthodontik, yang dikenal sebagai prosthodontis, memiliki pengetahuan mendalam dalam perancangan dan pembuatan gigi tiruan serta perangkat pendukungnya. Jenis-jenis Prosthodontik Gigi Tiruan Tetap (Fixed Prosthodontics):  Mahkota (Crown): Gigi tiruan yang menutupi dan melindungi gigi asli yang rusak. Jembatan (Bridge): Gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dengan melekat pada gigi asli di kedua ujungnya. Gigi Tiruan Lepas (Removable Prosthodontics): Gigi Palsu (Denture): Rangkaian gigi palsu yang dapat dilepas dan dipasang untuk menggantikan sejumlah gigi yang hilang. Denture Parsial (Partial Denture): Gigi palsu yang digunakan untuk menggantikan beberapa gigi yang hilang. Implantologi (Prosthodontic Implants): Implan Gigi (Dental Implants): Pemasangan implan ke dalam rahang untuk menopang mahkota gigi tiruan. Pentingnya Prosthodontik dalam Kualitas Hidup Fungsi Oral yang Lebih Baik: Prosthodontik membantu memulihkan fungsi mengunyah dan berbicara, yang dapat terganggu akibat kehilangan gigi. Estetika yang Meningkat: Dengan menggunakan teknologi dan bahan mutakhir, prosthodontik dapat menciptakan gigi tiruan yang mirip dengan gigi asli, meningkatkan penampilan estetika pasien. Pencegahan Komplikasi Kesehatan: Kehilangan gigi dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional di rahang. Prosthodontik membantu mencegah komplikasi seperti perubahan bentuk wajah dan pergeseran gigi. Peningkatan Percaya Diri: Dengan memiliki gigi palsu yang nyaman dan berfungsi dengan baik, pasien akan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial dan beraktivitas sehari-hari. Segera hubungi 0822-5885-8870 bagian pendaftaran RS Advent Bandung Dokter gigi RS Advent Bandung Referensi   Zarb, G. A., Bolender, C. L., & Hickey, J. C. (2009). Boucher's Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients (11th ed.). Mosby. Phoenix, R. D., & Cagna, D. R. (2008). Stewart's Clinical Removable Partial Prosthodontics (4th ed.). Quintessence Publishing. Carr, A. B., & Brown, D. T. (2012). McCracken's Removable Partial Prosthodontics (12th ed.). Mosby.

Halo dengan Rumah Sakit Advent,
Saya mau bertanya ...